stupid Cupid
Semua berasal dari hati nurani bukan emosi. bumbuhi hidup dengan tangis dan tawa
Translate
Senin, 18 Juni 2012
Jumat, 15 Juni 2012
kisah dibalik bebek
Sepintas gambar ini hanya seekor bebek.
Namun dibalik gambar ini terdapat sebuah cerita yang membuat aku tertarik memotretnya saat sedang TOUR ke Bali bersama sekolah, tepatnya di tanah lot.
Saat melirik sekilas ini bebek bener - benar tak menarik tapi setelah diamati lebih lanjut bebek ini berbeda dari yang lain. tahu kenapa???
kawanannya lebih bersih dan terurus sedangkan dia ouuuhhh sungguh (na na na, tidak sedap dipandang). kasihannya ia ditinggalkan oleh kawanannya. setelah aku teliti ternyata kakinya seperti luka/ cacat menjadikan ia tidak seperti yang lain dapat berjalan cepat. sungguh malang nasib bebek. Bebek itu tetap tegar dan mandiri mencari makan di aliran sungai itu seorang diri tanpa meminta bantuan bebek lain ataupun meminta menemaninnya. sungguh TOP hhhheeeeeeeeeeebat. :)
Minggu, 10 Juni 2012
Mengejar cinta Uda
Chapter 3 - end
Hingga waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, saatnya tutup tempat les. Aku berfikir solat terlebih dahulu sebelum isya, karena siapa yang tahu mati seseorang? maka aku solat tak lama mengenakan mukena Uda datang. Dan kami berjama'ah. debaran jantung ini menguat saat solat hampir selesai. khayalanku muncul berubah menjadi doa. jika ia takdir ku/ jodohku maka dekatkanlah, jika ia bukan jodohku maka jauhkanlahia dari diriku dan berikanlah jodoh terbaik yang engkau telah tentukan. kami sesaat mengbrol
"Belum pulang?"Tiffany
"iya masih mau diskusi. loe mau pulang sekarang?" Uda
"iya ini. udah capek hehe. duluan ya.." tiffany
Aku mempunyai rencana menyatakan perasaan ini dijau - juah hari. kata temanku, rumah Uda di margonda (lupa tempatnya hehe.. ). akupun mencari sampai 3 hari berturut - turut karena ia menaiki sepeda mungkin terkejar karena aku menaiki motor. Ternyata aku tetap saja tak bertemu dengannya.
Setelah usut punya usut rumah Uda di simpangan. Betapa bodohnya aku ini hanya membuang - buang bensin saja.
H-7 UN aku melancarkan rencana yaitu menyatakan perasaan ini sebelum aku enyesal dikemudian hari, sungguh aku tak ingin merasakan penyesalan.
H-1 UN malam minggu ini aku tunggu ia di depan warung sampig tempat les. aku tak membawa motor. emang ini merupakan bagian dari rencanaku. 'aku ingin meminta maaf akan segalanya yaitu telah merecokin dan membuat masalah di hidupnya'. sebelumnya temanku mengajak aku pulang bersamanemun aku tolak demi planing ini, berpikir harus berbohong (ohhh tidak... aku paling tak pinta mencari - cari alasan) akhirnya aku ingin mefotocopy terlebih dahulu. aku menyuruhnya pulang duluan karena takut pulang kemalaman. Syukurlah temanku percaya. fiiiuhhhhh
aku menunggu ia keluar dari tempat les. mungkin mengira aku sudah pulang, Uda pulang dengan sepedanya. Untung saja aku tahu itu.. aku menghentikannya. aku aku mengatakan sesemuaaaaaaaa
"Uda,, aku menyukai mu semua yang dikatakn temanku benar adanya bukan sekadar bercanda. aku mengatakan ini semua aku tak ingin menyesal dikemudian hari. karena mungkin kita tak'kan tahu kapan bisa bertemu lagi.. :) :) (menahan tangis dalam senyuman) untuk yang kau lakuan selama ini telah membalas semua apa yang aku perbuat.. aku mengusapkan terima kasih banyak. dan satu lagi segala perbuatanku dan temanku selalu mengusik hidupmu aku minta maaf. Kamu tak usah menjawab. karena aku telah tahu jawabannya. aku senang kamu mendengar setiap detik apa yang aku katakan, sungguh aku menghargai itu" Tiffany
"senangnya bisa mengatakan suka kepada orang disukai. takjud aku padamu 'wonder girl' aku juga ingin mengatakan itu sayangnya tak tahu pada siapa" Uda
sesaat semua berhenti waktu, mobil, daun yang berguguran pada malam hari ini serasa melayang di udara. mencoba bantu aku mencerna semua apa yang dia katakan. hati ini seperti di oleskan pada enzim katalase yang menghancurkannya dan menyisakkan oksigen untuk kehidupan yang baru...
"tiffany, loe bisakan jalan lebih menjauh dari trotoar jalan gue ngeri ketabrak"Uda
kenapa?? kenapa? disaat kau menhancurkan ku kau selalu menyelesaikannya dengan bersikap SOPAN SANTUN. why? why?
"iya. loe kapan pulang?"melepaskan dari lamunan, jawab tiffany
" loe engga kenapa- napakan? emmm iya gue pulang, nunggu loe naik angkot" sikap manisdan kesopannan Uda
"oh yaudah gue langsung naik angkot aja"Tiffany.
batin tiffany 'kenapa? loe ngusir gue? gue ngerepotin loe?gue mau melihat punggung loe yang meninggalkan gue. gue mau tahu rumah loe. otakku tak dapat berfikir lagi. yang ada hanyalah hati yang dipatahkan menjadi dua bagian lalu kau tebar entah kemana aku tak tahu sampai tak peduli bagaimana keadaannya tanpa hati itu pakah terobati?'
Ke-esokan harinya kami hanya bisa sali tatap tanda menyapa. aku malu, harus mencari kemana lagi untuk memulihkan harga diri ini. Ditempat les Uda tak lagi membawa sepeda sekarang ia membawa motor. mungkinkah Uda tak mau aku mata - matai lagi ke rumahnya. hahaha xixixix.
aku tak menyesali akan semua ini
yang terpenting hasilnya adalah KENANGAN dan CERITA yang memillukan namun konyol hanya demi cinta yang di balas dengan KESOPANSANTUNAN
Hingga waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, saatnya tutup tempat les. Aku berfikir solat terlebih dahulu sebelum isya, karena siapa yang tahu mati seseorang? maka aku solat tak lama mengenakan mukena Uda datang. Dan kami berjama'ah. debaran jantung ini menguat saat solat hampir selesai. khayalanku muncul berubah menjadi doa. jika ia takdir ku/ jodohku maka dekatkanlah, jika ia bukan jodohku maka jauhkanlahia dari diriku dan berikanlah jodoh terbaik yang engkau telah tentukan. kami sesaat mengbrol
"Belum pulang?"Tiffany
"iya masih mau diskusi. loe mau pulang sekarang?" Uda
"iya ini. udah capek hehe. duluan ya.." tiffany
Aku mempunyai rencana menyatakan perasaan ini dijau - juah hari. kata temanku, rumah Uda di margonda (lupa tempatnya hehe.. ). akupun mencari sampai 3 hari berturut - turut karena ia menaiki sepeda mungkin terkejar karena aku menaiki motor. Ternyata aku tetap saja tak bertemu dengannya.
Setelah usut punya usut rumah Uda di simpangan. Betapa bodohnya aku ini hanya membuang - buang bensin saja.
H-7 UN aku melancarkan rencana yaitu menyatakan perasaan ini sebelum aku enyesal dikemudian hari, sungguh aku tak ingin merasakan penyesalan.
H-1 UN malam minggu ini aku tunggu ia di depan warung sampig tempat les. aku tak membawa motor. emang ini merupakan bagian dari rencanaku. 'aku ingin meminta maaf akan segalanya yaitu telah merecokin dan membuat masalah di hidupnya'. sebelumnya temanku mengajak aku pulang bersamanemun aku tolak demi planing ini, berpikir harus berbohong (ohhh tidak... aku paling tak pinta mencari - cari alasan) akhirnya aku ingin mefotocopy terlebih dahulu. aku menyuruhnya pulang duluan karena takut pulang kemalaman. Syukurlah temanku percaya. fiiiuhhhhh
aku menunggu ia keluar dari tempat les. mungkin mengira aku sudah pulang, Uda pulang dengan sepedanya. Untung saja aku tahu itu.. aku menghentikannya. aku aku mengatakan sesemuaaaaaaaa
"Uda,, aku menyukai mu semua yang dikatakn temanku benar adanya bukan sekadar bercanda. aku mengatakan ini semua aku tak ingin menyesal dikemudian hari. karena mungkin kita tak'kan tahu kapan bisa bertemu lagi.. :) :) (menahan tangis dalam senyuman) untuk yang kau lakuan selama ini telah membalas semua apa yang aku perbuat.. aku mengusapkan terima kasih banyak. dan satu lagi segala perbuatanku dan temanku selalu mengusik hidupmu aku minta maaf. Kamu tak usah menjawab. karena aku telah tahu jawabannya. aku senang kamu mendengar setiap detik apa yang aku katakan, sungguh aku menghargai itu" Tiffany
"senangnya bisa mengatakan suka kepada orang disukai. takjud aku padamu 'wonder girl' aku juga ingin mengatakan itu sayangnya tak tahu pada siapa" Uda
sesaat semua berhenti waktu, mobil, daun yang berguguran pada malam hari ini serasa melayang di udara. mencoba bantu aku mencerna semua apa yang dia katakan. hati ini seperti di oleskan pada enzim katalase yang menghancurkannya dan menyisakkan oksigen untuk kehidupan yang baru...
"tiffany, loe bisakan jalan lebih menjauh dari trotoar jalan gue ngeri ketabrak"Uda
kenapa?? kenapa? disaat kau menhancurkan ku kau selalu menyelesaikannya dengan bersikap SOPAN SANTUN. why? why?
"iya. loe kapan pulang?"melepaskan dari lamunan, jawab tiffany
" loe engga kenapa- napakan? emmm iya gue pulang, nunggu loe naik angkot" sikap manisdan kesopannan Uda
"oh yaudah gue langsung naik angkot aja"Tiffany.
batin tiffany 'kenapa? loe ngusir gue? gue ngerepotin loe?gue mau melihat punggung loe yang meninggalkan gue. gue mau tahu rumah loe. otakku tak dapat berfikir lagi. yang ada hanyalah hati yang dipatahkan menjadi dua bagian lalu kau tebar entah kemana aku tak tahu sampai tak peduli bagaimana keadaannya tanpa hati itu pakah terobati?'
Ke-esokan harinya kami hanya bisa sali tatap tanda menyapa. aku malu, harus mencari kemana lagi untuk memulihkan harga diri ini. Ditempat les Uda tak lagi membawa sepeda sekarang ia membawa motor. mungkinkah Uda tak mau aku mata - matai lagi ke rumahnya. hahaha xixixix.
aku tak menyesali akan semua ini
yang terpenting hasilnya adalah KENANGAN dan CERITA yang memillukan namun konyol hanya demi cinta yang di balas dengan KESOPANSANTUNAN
Mengejar cinta Uda
Chapter 2
Aku mencoba mendekatinya melalu media sosial. distatusnya tertera
"Malam minggu ama gitar" uda
" nyanyi lagu galau yak? jiah.. c" aku
"emang masih jaman galau?"uda
"ya masih.. spa tau aja galauin gue. hahaha bercanda. ampun.ampun. lagi belajar gitar? " aku
" Emang pengen gua galauin? Iya, lagi belajar" uda
" iya. mau.mau. hahaha. otodidak belajarnya? wis.." uda
"Hmm... Emang gak ada yang galauin? Nggak juga sih, pernah belajar juga 3 bulan, cuma udah gak sempat lagi, di sekolah juga temen2 juga banyak yang jago dan mau ngajarin" aku
"ada sih. bonyok, ikan gue, burung gue, ayam gue, tapi kan maunya ma situ hahaha brcanda.bkwkw. seni ikut teater, tari apa musik nih? hmm musik ya. request lagu dong! hmm" uda
"Yah... Ya udah,mau digalauin apanya? Mau request lagu? Lagu apa? Jangan yang susah, ntar kecewa lagi karena gua gak bisa" aku
" galauin hati gue ya. hahaha. iya mau request lagu. skalian di nyanyiin yap? lagu jdlnya kau terindah. okok? " aku
"pemilik hati. susah ga?" aku
" Iya dah, gua sekarang galauin hati lu, kau terindah/pemilik hati? Itu dua2nya lagu armada ya? Nyanyi? Jangan, suara gua gak gitu bagus" uda
"asik.asik. gue d galauin. hehehe. iya pemilik hati lagu armada. nyanyi dong kan ga sru nada tanpa syair. bagai sayur tanpa garam. haha. " aku
" Nanti gua cari dulu, suara gua gak gitu bagus, atau nggak lu aja yang nyanyi" uda
" okok. janji loh! kemaren ada pemantapan mtk. ga dtng?" aku
"Pemantapan Mtk di tempat les? Jam berapa?" uda
" iya d mp. jam stngah 4. ko ga dtng?" aku
"Gua ketiduran, bangun jam setengah 6, jadi gak kesana, pemantapan buat TO besok ya?" uda
" iya jgn telat. semangat!" aku
"Ok, lu juga ya, oh iya, lu masuk snmptn undangan gak?" uda
"alhamdulillah dpt meski hampir trakhir urutanny.loe dpt? yggg.." aku
"Nggak, gua gak dapet, bukan rejeki gua, trus rencananya mau kemana?" uda
"sabar ya. pasti ada rencana yang indah di ballik itu semua. yang menanti kejutan bahagia. berjuang! =D" aku
"Amin... Makasih ya supportnya" uda
wawaww aku tak menyangka bahwa ia juga membalas gombalan ku. apa artinya ia membuka hatinya?? (mode : hope) jangan senang dahulu...
hari makin lanjut
esok malamnya di tempat les. uda memberhentikan ku sebelum aku pulang
"tiffany, udah gue pelajarin lagunya kapan loe mau dnegerin?" Uda
"aaa anu anu. gimana ya ga usah deh gue cuma bercanda aja kemaren" ucap tiffany gugup
"jadi bener ini ga mau? padahal gue udah belajar loh!" Uda sedikit kecewa
"oaoummm ga usah ngerepotin loe aja. maaf ya." ucap ku ngatur jantung yang serasa mau leps dari organ tubuh ini. sebenarnya aku ingin sekali namun apa daya hati dan mulut berbeda.
"iya gapapa koo" Uda
"uda, gue pulang dulu ya" aku sambil memukul kepala sendiri menuju motor untuk pulang
selama di perjalannan aku terus - menerus menyalahkan diriku sendiri dan memikirkannya.
Di sekolah
aku curhat pada ami dan tia. kami membuat taruhan jika aku berani untuk mengobrol dengan Uda maka mereka tak'kan ikut campur. Namun nyaliku benar - benar menciut saat menatap matanya dan aku lari terbirit - birit. sebagai gantinya hukuman untuk ku, mereka membuat aku malu sekali. Bayangkan saat aku duduk di belakng hadap Uda temanku meminta nomor handphone tanpa basa - basi atas nama aku "tiffany". teman - teman sekelas langsung melihat diriku dengan pandangan rendah. Benar saja teman Uda segera mengirimkan nomor hp Uda. (mungkin mereka menganggap aku rendah karena masih ada wanita yang mengejar - ngejar lelaki. sungguh tak punya harga diri) sejak saat itu harga diriku bagai tertinggal di rumah. aku, ami dan tia memutuskan berusaha dengan keras. aku mulai mencari tahu rumahnya, memperdalam kesan ku padanya. waktu berlalu dengan cepat yang seakan - akan tak dapat dikembalikan masa ini dan itu. tyout ujian nasional membuat aku harus fokus UN tetapi pikiran akan Uda tatap tertanam, cuci pandang di tempat les adalah hal pokok aku lakukan.
kami pun saling menukar aroma semangat melalui media sosial, meski tanpa mencantumkan nama. aku pun tahu bahwa apa yang dia rasakan dan bicarakan sewaktu itu mengenai diriku.
"Harus lebih konsentrasi lagi nih" Uda
"huft... pusing nih, gua kok gak pinter kayak yang laen ya" Uda
"kalau kita mengatakan pada diri kita sendiri bodoh maka kamu akan bodoh namun apabila kita mengatakan diri kita pintar maka kamu pintar. jadi katakanlah AKU PINTAR. kamu sengat ya!!!" Tiffany
"terima kasih" Uda
"maafkan aku telah membuatmu susah dan merasa terusik karena aku menggangu dalam hidupmu. sungguh itu hanya untuk aku jadikan semangat untuk ku dan kamu. semangat!!!" Tiffany
"fighting" Uda
entah untuk siapa itu semua. sebanrnya masih banyak lagi... gaaa bolehh ge-er. okko
Aku mencoba mendekatinya melalu media sosial. distatusnya tertera
"Malam minggu ama gitar" uda
" nyanyi lagu galau yak? jiah.. c" aku
"emang masih jaman galau?"uda
"ya masih.. spa tau aja galauin gue. hahaha bercanda. ampun.ampun. lagi belajar gitar? " aku
" Emang pengen gua galauin? Iya, lagi belajar" uda
" iya. mau.mau. hahaha. otodidak belajarnya? wis.." uda
"Hmm... Emang gak ada yang galauin? Nggak juga sih, pernah belajar juga 3 bulan, cuma udah gak sempat lagi, di sekolah juga temen2 juga banyak yang jago dan mau ngajarin" aku
"ada sih. bonyok, ikan gue, burung gue, ayam gue, tapi kan maunya ma situ hahaha brcanda.bkwkw. seni ikut teater, tari apa musik nih? hmm musik ya. request lagu dong! hmm" uda
"Yah... Ya udah,mau digalauin apanya? Mau request lagu? Lagu apa? Jangan yang susah, ntar kecewa lagi karena gua gak bisa" aku
" galauin hati gue ya. hahaha. iya mau request lagu. skalian di nyanyiin yap? lagu jdlnya kau terindah. okok? " aku
"pemilik hati. susah ga?" aku
" Iya dah, gua sekarang galauin hati lu, kau terindah/pemilik hati? Itu dua2nya lagu armada ya? Nyanyi? Jangan, suara gua gak gitu bagus" uda
"asik.asik. gue d galauin. hehehe. iya pemilik hati lagu armada. nyanyi dong kan ga sru nada tanpa syair. bagai sayur tanpa garam. haha. " aku
" Nanti gua cari dulu, suara gua gak gitu bagus, atau nggak lu aja yang nyanyi" uda
" okok. janji loh! kemaren ada pemantapan mtk. ga dtng?" aku
"Pemantapan Mtk di tempat les? Jam berapa?" uda
" iya d mp. jam stngah 4. ko ga dtng?" aku
"Gua ketiduran, bangun jam setengah 6, jadi gak kesana, pemantapan buat TO besok ya?" uda
" iya jgn telat. semangat!" aku
"Ok, lu juga ya, oh iya, lu masuk snmptn undangan gak?" uda
"alhamdulillah dpt meski hampir trakhir urutanny.loe dpt? yggg.." aku
"Nggak, gua gak dapet, bukan rejeki gua, trus rencananya mau kemana?" uda
"sabar ya. pasti ada rencana yang indah di ballik itu semua. yang menanti kejutan bahagia. berjuang! =D" aku
"Amin... Makasih ya supportnya" uda
wawaww aku tak menyangka bahwa ia juga membalas gombalan ku. apa artinya ia membuka hatinya?? (mode : hope) jangan senang dahulu...
hari makin lanjut
esok malamnya di tempat les. uda memberhentikan ku sebelum aku pulang
"tiffany, udah gue pelajarin lagunya kapan loe mau dnegerin?" Uda
"aaa anu anu. gimana ya ga usah deh gue cuma bercanda aja kemaren" ucap tiffany gugup
"jadi bener ini ga mau? padahal gue udah belajar loh!" Uda sedikit kecewa
"oaoummm ga usah ngerepotin loe aja. maaf ya." ucap ku ngatur jantung yang serasa mau leps dari organ tubuh ini. sebenarnya aku ingin sekali namun apa daya hati dan mulut berbeda.
"iya gapapa koo" Uda
"uda, gue pulang dulu ya" aku sambil memukul kepala sendiri menuju motor untuk pulang
selama di perjalannan aku terus - menerus menyalahkan diriku sendiri dan memikirkannya.
Di sekolah
aku curhat pada ami dan tia. kami membuat taruhan jika aku berani untuk mengobrol dengan Uda maka mereka tak'kan ikut campur. Namun nyaliku benar - benar menciut saat menatap matanya dan aku lari terbirit - birit. sebagai gantinya hukuman untuk ku, mereka membuat aku malu sekali. Bayangkan saat aku duduk di belakng hadap Uda temanku meminta nomor handphone tanpa basa - basi atas nama aku "tiffany". teman - teman sekelas langsung melihat diriku dengan pandangan rendah. Benar saja teman Uda segera mengirimkan nomor hp Uda. (mungkin mereka menganggap aku rendah karena masih ada wanita yang mengejar - ngejar lelaki. sungguh tak punya harga diri) sejak saat itu harga diriku bagai tertinggal di rumah. aku, ami dan tia memutuskan berusaha dengan keras. aku mulai mencari tahu rumahnya, memperdalam kesan ku padanya. waktu berlalu dengan cepat yang seakan - akan tak dapat dikembalikan masa ini dan itu. tyout ujian nasional membuat aku harus fokus UN tetapi pikiran akan Uda tatap tertanam, cuci pandang di tempat les adalah hal pokok aku lakukan.
kami pun saling menukar aroma semangat melalui media sosial, meski tanpa mencantumkan nama. aku pun tahu bahwa apa yang dia rasakan dan bicarakan sewaktu itu mengenai diriku.
"Harus lebih konsentrasi lagi nih" Uda
"huft... pusing nih, gua kok gak pinter kayak yang laen ya" Uda
"kalau kita mengatakan pada diri kita sendiri bodoh maka kamu akan bodoh namun apabila kita mengatakan diri kita pintar maka kamu pintar. jadi katakanlah AKU PINTAR. kamu sengat ya!!!" Tiffany
"terima kasih" Uda
"maafkan aku telah membuatmu susah dan merasa terusik karena aku menggangu dalam hidupmu. sungguh itu hanya untuk aku jadikan semangat untuk ku dan kamu. semangat!!!" Tiffany
"fighting" Uda
entah untuk siapa itu semua. sebanrnya masih banyak lagi... gaaa bolehh ge-er. okko
Sabtu, 09 Juni 2012
Mengejar cinta Uda
Chapter 1
Saat – saat mencintai uda, rasa itu hadir.
Namun uda begitu pendiam, aku ingin membuat masa – masa yang indah di masa SMA
untuk terakhir kalinya. Target “Membuat cinta hanya untukku”. Telah aku
tetapkan targetku itu. Ternyata aku satu tempat les dengan uda. Mungkin inilah
cinta pada pandangan pertama, rasa itu muncul. Bermula saat ia sedang sakit dan
kamipun ketika ini konsul biologi yang esok hari kelas uda akan ulangan. Tak
henti – henti aku menatap perhatianpada Uda akan sakit demam namun ia tetap paksakan belajar. fikiran ku pun mulai seperti sinetron mengandai - andai. Andai aku menjadi pacarnya akan aku manja ia, kubelikan obat dan merawat ia agar sembuh. konsen belajar biologi pun buyar karena Uda, salah tingkah aku lakukan agar mendapat perhatiannya seperti tertawa tak jelas, bertanya yang sebenarnya aku pun mengerti hanya untuk memperjelas agar ulangan ia bagus dan masuk ke otaknya, dan membuat pertanyaan konyol sesungguhnya akupun benar tahu jawaban itu sekadar meramaikan suasana belajar agar tak canggung tentu juga agar aku mendapat 1 percent di hati Uda ataupun ingatannyapaling tidak. secara tak langsung akupun sudah melakukan usaha untuk mendapatkannya tanpa memakai planning terlebih dahulu. usai aku pun pamit ke semua karena ini sudah terlalu larut malam, tentunya kepada Uda. tahu tidak ia membalas ku dengan dadah / melambaikan tangan (sesuatu yang jarang dilakuakan oleh seorang lelaki apa dia wanita?? arg tida. tidak. buang fikiran itu jauh - jauh).
Ke-esokan hari aku bertemu dengan Uda, aku menyapa. Dia membalas ku, dengan hal serupa. aku heran apakah ia melakukan itu semua pada teman wanitanya. rasa penasaran pun melandai diriku, aku mengtestnya dengan temanku yang mengenalnya, namun tidak hanya biasa saja tanpa ekspresi. aku mulai menaruh perhatian pada Uda sebab hanya aku yang dianggap spesial menurutku. (mulai senang dan berkhayal).
Saat di tempat les, aku mencuri perhatinya. Ada seorang wanita (mungkin temannya Uda aku tak kenal) menyapa Uda. Ternyata benar Uda perhatian pada semua wanita yang membuat itu salah diartikan. (dengan dibuktikan Uda membalasnya dengan melambaikan tangannya dan menyapa semua wanita haha lebay, tapi dikit benar). Kenapa dia peduli pada semua wanita ??? membuat aku frustasi
Tidak padamu
Terlihat jelas di matamu
Terdapat perhatian untukku
Mengapa mengalihkan pandangan mu?
Terlihat jelas di bibimu
Terdapat senyuman meski terkecil untuk ku
Mengapa kejam bicaramu?
Terlihat jelas di perilaku mu
Terdapat dorongan menyemangati untuk ku
Mengapa acuh padaku?
Ku tahu kau tak melakukan ini lagi
Sebab yang ku tahu ketulusan
Dapat meluluhkan gunung es
Namun tidak padamu
Terdapat perhatian untukku
Mengapa mengalihkan pandangan mu?
Terlihat jelas di bibimu
Terdapat senyuman meski terkecil untuk ku
Mengapa kejam bicaramu?
Terlihat jelas di perilaku mu
Terdapat dorongan menyemangati untuk ku
Mengapa acuh padaku?
Ku tahu kau tak melakukan ini lagi
Sebab yang ku tahu ketulusan
Dapat meluluhkan gunung es
Namun tidak padamu
Langganan:
Postingan (Atom)