Chapter 2
Aku mencoba mendekatinya melalu media sosial. distatusnya tertera
"Malam minggu ama gitar" uda
" nyanyi lagu galau yak? jiah.. c" aku
"emang masih jaman galau?"uda
"ya masih.. spa tau aja galauin gue. hahaha bercanda. ampun.ampun. lagi belajar gitar? " aku
" Emang pengen gua galauin? Iya, lagi belajar" uda
" iya. mau.mau. hahaha. otodidak belajarnya? wis.." uda
"Hmm...
Emang gak ada yang galauin? Nggak juga sih, pernah belajar juga 3
bulan, cuma udah gak sempat lagi, di sekolah juga temen2 juga banyak
yang jago dan mau ngajarin" aku
"ada
sih. bonyok, ikan gue, burung gue, ayam gue, tapi kan maunya ma situ
hahaha brcanda.bkwkw. seni ikut teater, tari apa musik nih? hmm musik
ya. request lagu dong! hmm" uda
"Yah... Ya udah,mau digalauin apanya? Mau request lagu? Lagu apa? Jangan yang susah, ntar kecewa lagi karena gua gak bisa" aku
" galauin hati gue ya. hahaha. iya mau request lagu. skalian di nyanyiin yap? lagu jdlnya kau terindah. okok? " aku
"pemilik hati. susah ga?" aku
" Iya
dah, gua sekarang galauin hati lu, kau terindah/pemilik hati? Itu
dua2nya lagu armada ya? Nyanyi? Jangan, suara gua gak gitu bagus" uda
"asik.asik.
gue d galauin. hehehe. iya pemilik hati lagu armada. nyanyi dong kan ga
sru nada tanpa syair. bagai sayur tanpa garam. haha. " aku
" Nanti gua cari dulu, suara gua gak gitu bagus, atau nggak lu aja yang nyanyi" uda
" okok. janji loh! kemaren ada pemantapan mtk. ga dtng?" aku
"Pemantapan Mtk di tempat les? Jam berapa?" uda
" iya d mp. jam stngah 4. ko ga dtng?" aku
"Gua ketiduran, bangun jam setengah 6, jadi gak kesana, pemantapan buat TO besok ya?" uda
" iya jgn telat. semangat!" aku
"Ok, lu juga ya, oh iya, lu masuk snmptn undangan gak?" uda
"alhamdulillah dpt meski hampir trakhir urutanny.loe dpt? yggg.." aku
"Nggak, gua gak dapet, bukan rejeki gua, trus rencananya mau kemana?" uda
"sabar ya. pasti ada rencana yang indah di ballik itu semua. yang menanti kejutan bahagia. berjuang! =D" aku
"Amin... Makasih ya supportnya" uda
wawaww aku tak menyangka bahwa ia juga membalas gombalan ku. apa artinya ia membuka hatinya?? (mode : hope) jangan senang dahulu...
hari makin lanjut
esok malamnya di tempat les. uda memberhentikan ku sebelum aku pulang
"tiffany, udah gue pelajarin lagunya kapan loe mau dnegerin?" Uda
"aaa anu anu. gimana ya ga usah deh gue cuma bercanda aja kemaren" ucap tiffany gugup
"jadi bener ini ga mau? padahal gue udah belajar loh!" Uda sedikit kecewa
"oaoummm ga usah ngerepotin loe aja. maaf ya." ucap ku ngatur jantung yang serasa mau leps dari organ tubuh ini. sebenarnya aku ingin sekali namun apa daya hati dan mulut berbeda.
"iya gapapa koo" Uda
"uda, gue pulang dulu ya" aku sambil memukul kepala sendiri menuju motor untuk pulang
selama di perjalannan aku terus - menerus menyalahkan diriku sendiri dan memikirkannya.
Di sekolah
aku curhat pada ami dan tia. kami membuat taruhan jika aku berani untuk mengobrol dengan Uda maka mereka tak'kan ikut campur. Namun nyaliku benar - benar menciut saat menatap matanya dan aku lari terbirit - birit. sebagai gantinya hukuman untuk ku, mereka membuat aku malu sekali. Bayangkan saat aku duduk di belakng hadap Uda temanku meminta nomor handphone tanpa basa - basi atas nama aku "tiffany". teman - teman sekelas langsung melihat diriku dengan pandangan rendah. Benar saja teman Uda segera mengirimkan nomor hp Uda. (mungkin mereka menganggap aku rendah karena masih ada wanita yang mengejar - ngejar lelaki. sungguh tak punya harga diri) sejak saat itu harga diriku bagai tertinggal di rumah. aku, ami dan tia memutuskan berusaha dengan keras. aku mulai mencari tahu rumahnya, memperdalam kesan ku padanya. waktu berlalu dengan cepat yang seakan - akan tak dapat dikembalikan masa ini dan itu. tyout ujian nasional membuat aku harus fokus UN tetapi pikiran akan Uda tatap tertanam, cuci pandang di tempat les adalah hal pokok aku lakukan.
kami pun saling menukar aroma semangat melalui media sosial, meski tanpa mencantumkan nama. aku pun tahu bahwa apa yang dia rasakan dan bicarakan sewaktu itu mengenai diriku.
"Harus lebih konsentrasi lagi nih" Uda
"huft... pusing nih, gua kok gak pinter kayak yang laen ya" Uda
"kalau kita mengatakan pada diri kita sendiri bodoh maka kamu akan bodoh namun apabila kita mengatakan diri kita pintar maka kamu pintar. jadi katakanlah AKU PINTAR. kamu sengat ya!!!" Tiffany
"terima kasih" Uda
"maafkan aku telah membuatmu susah dan merasa terusik karena aku menggangu dalam hidupmu. sungguh itu hanya untuk aku jadikan semangat untuk ku dan kamu. semangat!!!" Tiffany
"fighting" Uda
entah untuk siapa itu semua. sebanrnya masih banyak lagi... gaaa bolehh ge-er. okko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar